Gunung Anak Krakatau Erupsi 11 Kali dalam 2 Hari, Tinggi Kolom Abu Terus Meningkat

5 Februari 2022, 14:41 WIB
Waspadalah, Gunung Anak Krakatau erupsi hingga 11 kali dalam waktu dua hari sejak kemarin hingga Sabtu 5 Februari 2022 hari ini. /Dok. PMJ News

WARTA SAMBAS - Waspadalah, Gunung Anak Krakatau erupsi hingga 11 kali dalam waktu dua hari sejak kemarin hingga Sabtu 5 Februari 2022 hari ini.

Tinggi kolom abu dari Gunung Anak Krakatau erupsi terus bertambah. Kali pertama pada Sabtu 4 Februari 2022 pukul 09:43 WIB sekitar 800 meter dari puncak.

Terakhir pada Sabtu 5 Februari 2022 pukul 05.32 WIB tadi pagi dengan tinggi kolom abu dari Gunung Anak Krakatau erupsi itu mencapai 1.500 meter.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda pada Sabtu 5 Februari 2022 hari ini mengalami 2 kali erupsi.

Baca Juga: Kidung Kacer yang Dirapal Mbah Maridjan saat Gunung Merapi Erupsi, Ternyata QS Al-Hasyr ayat 21

Erupsi pertama pada pukul 03.54 WIB terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 500 mm dan durasi 52 detik.

Sedangkan erupsi kedua Gunung Anak Krakatau hari ini terpantau pada pukul 05.32 WIB.

"Dengan tinggi kolom abu teramati 1.500 meter di atas puncak (1.657 mdpl),” demikian lapora PVMBG seperti dikutip WARTA SAMBAS dari Medsos resminya, Sabtu 5 Februari 2022.

PVMBG melaporkan, kolom abu Gunung Anak Krakatau tersebut teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut.

Baca Juga: Gunung Merapi Bergolak, Bahaya Erupsi Mengancam Hingga Radius 5 Kilometer

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 58 mm dan durasi 282 detik, jauh lebih lama dibandingkan sebelumnya yang hanya 52 detik.

PVMBG pun mengimbau warga atau wisatawan tidak berada dalam radius 2 Kilometer dari kawah Gunung Anak Krakatau.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional BNPB Abdul Muhari melaporkan, pada Jumat 4 Februari 2022 kemarin, Gunung Anak Krakatau 9 kali erupsi.

Erupsi Gunung Anak Krakatau tersebut tercatat pada pukul 09:43, 10:25, 10:28, 12:46, 13:00, 13:31, 13:41, 14:46 dan 17:07 WIB.

Baca Juga: Penendang Sesajen Gunung Semeru Jadi Tersangka, Polisi: Pasal Penistaan Agama

Erupsi tersebut memiliki tinggi kolom abu berkisar 800-1.000 meter di atas puncak dan warna kolom kelabu-hitam tebal.

Berdasarkan pemantauan visual PVMBG, terdapat indikasi bahwa erupsi yang terjadi merupakan tipe magmatik, sejalan dengan kegempaan vulkanik yang terekam.

Adapun kegempaan Gunung Anak Krakatau sendiri telah terjadi sejak 16 Januari-4 Februari 2022.

Ditandai dengan terekamnya gempa-gempa vulkanik dan gempa permukaan yang mengindikasikan adanya intrusi magma dari bawah ke permukaan secara bertahap.

Baca Juga: Gunung Merapi Hari Ini 2 Kali Luncurkan Awan Panas Guguran, Sebelumnya 5 Kali Guguran Lava dan 35 Kali Gempa

"Dari data pemantauan secara visual dan instrumental mengindikasikan bahwa Gunung Anak Krakatau masih berpotensi erupsi," kata Muhari, seperti dikutip dari ANTARA.

Menurut Muhari, potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini dapat berupa lontaran lava pijar, material piroklastik hingga aliran lava.

Hujan abu lebat secara umum berpotensi di sekitar kawah di dalam radius 2 Kilometer dari kawah aktif.

Sementara itu, hujan abu yang lebih tipis dapat menjangkau area yang lebih luas bergantung pada arah dan kecepatan angin.

"Saat ini tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau ditetapkan pada Level II (Waspada)," ungkap Muhari.

Ia mengimbau agar masyarakat mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan Badan Geologi melalui PVMBG.***

 

Editor: Mordiadi

Sumber: PVMBG ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler