WARTA SAMBAS - Pemerintah tetap melakukan pengusiran terhadap Pelatih Ahmadin Umar dari Mess Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Provinsi Kalbar.
Pelatih Ahmadin Umar sudah mendapat perintah angkat kaki dari Mess PABBSI Provinsi Kalbar, paling lama Selasa 17 Mei 2022 mendatang.
Hal ini seolah-olah mengabaikan surat resmi DPRD Provinsi Kalbar yang meminta agar perintah pengosongan Mess PABBSI itu ditinjau ulang,
Gubernur Kalbar Sutarmidji pun menjelaskan, pengosongan Mess PABBSI itu merupakan langkah penertiban aset daerah.
Baca Juga: Pengusiran Pelatih dari Mess PABBSI Kalbar, Tony Kurniadi: Mau Jadi apa Kalbar?
Mess PABBSI sebagai aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar harus dikembalikan pada fungsinya. Misalnya untuk atlet latihan dan sebagainya.
"Nggak boleh sekeluarga anak beranak tinggal di situ," kata Sutarmidji, saat ditemui usai Paripurna di DPRD Provinsi Kalbar, Jumat 13 Mei 2022.
Apabila Mess PABBSI menjadi tempat tinggal, sama saja menyalahi fungsi dari aset daerah tersebut.
"Kalau disalahfungsikan, nanti jadi temuan (BPK RI) juga," kata Sutarmidji.
Baca Juga: Disporapar Kalbar Usir Pelatih dari Mess PABBSI, Ahmadin Umar: Kami Tidak Tahu Asal Usulnya
Kalau sudah menjadi temuan BPK RI, kata Sutarmidji, tentunya Pemprov Kalbar juga yang harus menyelesaikannya.
Sebelum itu terjadi, Pemprov Kalbar melakukan penerbitan, mengembalikan fungsi aset-aset daerah. Termasuk Mess PABBSI.
Sutarmidji pun memastikan, penertiban aset daerah ini bukan hanya pada Mess PABBSI Provinsi Kalbar.
"Jangan menganggap kita mengambil langkah ini hanya untuk satu ini (Mess PABBSI -red)," kata Sutarmidji.
Terkait solusi untuk Pelatih Ahmadin Umar yang terusir akibat perintah pengosongan Mess PABBSI itu, Sutarmidji mengaku akan menanyakannya ke Ketua KONI.***