Tunisia Rusuh Besar-besaran, Pemicunya Hanya Ini…

- 17 Januari 2021, 21:01 WIB
Bendera Tunisia
Bendera Tunisia /www_slon_pics /Pixabay

Satu dekade setelah revolusi melawan pengangguran yang meluas, kemiskinan, korupsi, dan ketidakadilan, Tunisia membuat kemajuan yang mulus menuju demokrasi, tetapi situasi perekonomian semakin memburuk dengan layanan publik yang buruk dan negara diambang kebangkrutan.

Protes kekerasan juga terjadi di beberapa bagian ibu kota, termasuk Ettadamen, Mallassin, Fouchana, dan Sijoumi. Ada juga protes malam dan kerusuhan di Kef dan Bizerte.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Menyebabkan Makin Banyak Anak-anak dan Perempuan Jepang Bunuh Diri

Tidak ada perayaan meriah yang diadakan untuk menandai revolusi di Tunisia. Pemerintah negara Afrika Utara itu memberlakukan penguncian empat hari, terhitung sejak Kamis untuk mengendalikan virus Corona dan melarang aksi demonstrasi untuk hari itu. Beberapa warga mempertanyakan waktu empat hari penguncian.

Revolusi itu tanpa disadari dipicu oleh tindakan putus asa seorang penjual buah berusia 26 tahun, Mohammed Bouazizi yang membakar dirinya pada 17 Desember 2010 sebagai bentuk protes atas penghinaan polisi di Sidi Bouzid, sebuah kota di pedalaman Tunisia yang terabaikan di negara itu.

Kematian Bouazizi menimbulkan ketidakpuasan yang membara dan demonstrasi massa melawan kemiskinan, pengangguran, dan penindasan.***(Mutia Yuantisya/Pikiran-Rakyat.com)

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x