Penyakit Fisura Ani adalah Luka atau Robekan di Anus, Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya...

26 Maret 2022, 09:19 WIB
Tidak sekeren namanya, penyakit Fisura Ani adalah luka atau robekan di anus. Penyebabnya, cedera pada anus akibat sembelit atau diare. /Alodokter/

WARTA SAMBAS - Tidak sekeren namanya, penyakit Fisura Ani adalah luka atau robekan di anus. Penyebabnya, cedera pada anus akibat sembelit atau diare.

Adapun gejala umum penyakit Fisura Ani adalah nyeri yang begitu tajam pada anus atau Buang Air Besar (BAB) berdarah.

Salah satu cara yang dianjutkan untuk mengobati penyakit Fisura Ani adalah dengan memperbanyak mengonsumsi makanan berserat.

Jika penanganan secara mandiri tidak mampu meredakan keluhan akibat Fisura Ani, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Baca Juga: Penyakit Lumpy Skin Disease Masuk Indonesia, Menular Melalui Gigitan Lalat dan Nyamuk

Dilansir Alodokter, gejala Fisura Ani memang mirip dengan wasir atau hemoroid. Namun sebenarnya sangat berbeda.

Wasir terjadi saat pembuluh darah vena di anus membengkak, sehingga membentuk benjolan.

Sedangkan Fisura ani paling sering disebabkan oleh cedera pada anus. Cedera ini bisa terjadi akibat sembelit.

Bisa juga karena konstipasi akibat tinja berukuran besar dan bertekstur keras.

Baca Juga: 21 Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS 2022, Berdasarkan Perpres 82 Tahun 2018 dan Inpres 1 Tahun 2022

Anus merupakan bagian paling akhir dari usus besar. Tinja yang terlalu keras atau berukuran besar dapat mengikis dinding anus dan menyebabkan luka.

Akibatnya, akan timbul nyeri anus, perdarahan dan ketegangan pada otot di sekitar anus.

Fisura ani bisa terjadi pada siapa saja, tetapi kondisi ini sering dialami oleh bayi atau remaja.

Secara umum, ada sejumlah kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya fisura ani, di antaranya:

1. Sembelit (konstipasi)

2. Diare kronis

3. Baru saja melahirkan

4. Melakukan hubungan seksual secara anal, maupun menjadi korban sodomi

5. Menjalani prosedur dengan alat yang dimasukkan melalui anus, seperti kolonoskopi

6. Sedang atau pernah mengalami radang usus, herpes simplex, atau kanker kolorektal

Baca Juga: Dose Hudaya Meninggal di RS Boromeus Bandung, karena Penyakit Ini...

Saat mengalami Fisura Ani, luka robek yang terjadi pada anus akan menyebabkan timbulnya beberapa gejala, yakni:

1. Nyeri anus yang terasa tajam BAB

2. BAB berdarah

3. Rasa terbakar dan gatal pada anus

4. Keluarnya cairan berbau busuk dari anus

5. Pada bayi dan anak-anak, Fisura Ani bisa menyebabkan sulit BAB atau tampak rewel dan kesakitan setiap kali ingin BAB.

Baca Juga: Ashanty Positif Omicron dan Punya Penyakit Bawaan, Ini Kondisi Terkini Istri Anang Hermansyah...

Penderita mesti ke dokter jika memiliki penyakit yang bisa meningkatkan risiko terjadinya Fisura Ani, seperti radang usus atau kanker kolorektal.

Dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien serta riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan pada anus dan area di sekitarnya.

Pemeriksaan ini diawali dengan melihat kulit di sekitar lubang anus, apakah terdapat robekan atau tidak.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan colok dubur untuk mengetahui kondisi saluran anus.

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, di antaranya:

1. Anoskopi

Anoskopi adalah pemeriksaan dengan alat khusus berupa spekulum anus, untuk melihat kondisi di dalam saluran anus.

2. Sigmoidoskopi

Sigmoidoskopi adalah pemeriksaan dengan memasukkan selang tipis dan berkamera ke dalam anus, untuk melihat bagian bawah usus besar

3. Kolonoskopi

Kolonoskopi adalah pemeriksaan dengan selang berkamera yang dimasukkan melalui anus, untuk melihat kondisi usus besar dan anus

Baca Juga: Haji Lulung Meninggal di RS Harapan Kita, karena Penyakit Jantung

Adapun jenis-jenis obat yang akan diberikan oleh dokter, di antaranya:

1. Krim Nitrogliserin

Obat ini untuk membantu meningkatkan suplai darah ke saluran anus dan membantu mengendurkan sfingter anal

2. Krim yang mengandung anestesi, seperti lidocaine

Obat ini untuk meredakan rasa sakit atau nyeri

3. Salep yang mengandung kortikosteroid

Obat ini untuk meredakan peradangan atau pembengkakan di anus

4. Obat anti nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen

Baca Juga: Sopir Tewas Jadi Tersangka Tabrakan Bus Transjakarta di Cawang, Punya Riwayat Penyakit Ayan

Dokter juga akan mempertimbangkan pemberian obat pencahar untuk melunakkan feses jika fisura ani disebabkan oleh konstipasi atau feses yang keras.

Dengan pemberian obat ini, pasien bisa BAB dengan lebih mudah dan nyeri pada anusnya juga akan berkurang.

Pencahar biasanya digunakan sampai fisura ani sembuh.

Metode pengobatan lain untuk fisura ani adalah suntik botok. Ini dapat dilakukan untuk mencegah kekakuan pada otot anus dan melumpuhkan otot-otot anus untuk sementara waktu.

Operasi akan dilakukan jika gejala fisura ani sudah sangat parah dan tidak bisa diatasi dengan obat-obatan.

Dokter biasanya akan melakukan prosedur Lateral Internal Sphincterotomy (LIS), yaitu operasi dengan memotong bagian kecil otot sphincter anus untuk mengurangi kejang dan rasa sakit.

Baca Juga: Panaskan Ulang Makanan Bersantan Picu Penyakit Jantung, Waspada!!!

Selain itu, untuk mengatasi Fisura Ani dan mempercepat pemulihannya, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan secara mandiri di rumah, yaitu:

1. Rutin mengonsumsi makanan yang tinggi serat, seperti buah dan sayur
Memperbanyak minum air putih

2. Melakukan sitz bath atau berendam dengan air hangat

Adapun cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko Fisura Ani, yaitu:

1. Menjaga kebersihan alat kelamin, anus dan area di sekitarnya

2. Tidak melakukan seks anal

3. Mengonsumsi makanan yang berserat tinggi

4. Memperbanyak konsumsi air putih

5. Tidak menunda-nunda BAB

6. Berolahraga teratur, seperti jalan kaki atau lari minimal 2,5 jam per minggu

7. Mengganti popok bayi secara berkala, untuk mencegah iritasi dan luka pada anus bayi

8. Melakukan pengobatan dan kontrol berkala ke dokter bila menderita penyakit yang dapat meningkatkan risiko terjadinya Fisura Ani

9. Tidak mengonsumsi obat sembarangan, terutama yang mengandung codein, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya sembelit yang dapat memicu Fisura Ani.***

Editor: Mordiadi

Sumber: Alodokter

Tags

Terkini

Terpopuler