Wiku mengungkapkan, 9 dari 10 provinsi tersebut memiliki angka kematian dan kesembuhan yang tinggi secara bersamaan.
"Artinya, memang kualitas kesehatan sudah ditingkatkan. Mamun angka kematian belum juga dapat ditekan," jelas Wiku.
Hal ini, lanjut dia, bisa terjadi karena penanganan untuk warga yang terpapar Covid-19 tidak begitu cepat dan sigap.
Itu bisa dilihat masih adanya warga yang daerah tersebut yang menjalani isolasi mandiri.
Selain itu, menurut Wiku, tingginya angka kematian Covid-19 lantaran penanganannya masih berpusat di hilir, bukan di hulu.
Penanganan Covid-19 di hilir berupa pelayanan kepada pasien Covid-19. Sementara di hulu berupa pencegahan dan penawasan disiplin Protokol Kesehatan.***