Puan Maharani dan Prabowo Subianto Jadi Pasangan Kandidat Pilpres 2024 dengan Elektabilitas Tertinggi

8 Juni 2021, 18:17 WIB
Puan Maharani dan Prabowo Subianto Jadi Pasangan Kandidat Pilpres 2024 dengan Elektabilitas Tertinggi /Puspa Perwitasari/ANTARA

WARTA SAMBAS – Puan Maharani yang disimulasikan menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) bersama Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres), meraih elektabilitas tertinggi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2021 mendatang.

"Pasangan Prabowo-Puan paling diunggulkan sebagai Capres-Cawapres di antara berbagai simulasi," kata Hendri Kurniawan, Peneliti Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research dalam siaran persnya di Jakarta, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Selasa 8 Juni 2021.

Puan Maharani dan Prabowo Subianto menjadi refresentasi koalisi dua partai terbesar di pemerintahan saat ini, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Temuan index Research menunjukkan elektabilitas Prabowo-Puan paling tinggi, mencapai 51,4 persen. Jauh di atas Pasangan Capres-Cawapres lain dalam beberapa simulasi.

Baca Juga: Puan Maharani Diusung Pilpres 2024? Pengamat : PDIP Akan Kalah dan Kehilangan Banyak Kursi

IndEX Research menyusun 5 model simulasi dengan memasangkan empat Capres terkuat dengan lima tokoh yang berpeluang diusung sebagai Cawapres.

Keempat Capres terkuat tersebut, yakni:

  1. Prabowo Subianto
  2. Ganjar Pranowo
  3. Ridwan Kamil, dan
  4. Anies Baswedan.

Baca Juga: PDIP Abaikan Ganjar Pranowo, Netizen: Siap-siap Kalian Nyungsep di (Pilpres) 2024

Sedangkan lima tokoh yang dipasangkan dengan Capres terkuat tersebut terdiri atas:

  1. Puan Maharani
  2. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
  3. Sandiaga Salahuddin Uno
  4. Erick Thohir, dan
  5. Airlangga Hartarto.

 Kelima tokoh tersebut selalu muncul dalam berbagai survei dengan elektabilitas di bawah empat besar dan mempunyai keunggulan masing-masing.

Simulasi Pertama

Keempat Capres dipasangkan dengan Puan Maharani. Hasilnya:

  1. Prabowo Subianto - Puan Maharani unggul telak (51,4 persen)
  2. Anies Baswedan - Puan Maharani (30,6 persen)
  3. Ridwan Kamil - Puan Maharani (9,2 persen)
  4. Ganjar Pranowo - Puan Maharani (4,3 persen)
  5. Tidak tahu/tidak menjawab (4,5 persen).

"Sebagaimana dalam pemberitaan, ada usulan dari internal PDIP untuk mengusung Anies-Puan, tetapi elektabilitasnya jauh di bawah Prabowo-Puan," ungkap Hendri.

Sementara itu, lanjut dia, pasangan Ganjar Pranowo-Puan Maharani yang sama-sama tokoh PDIP paling tidak diunggulkan.

Simulasi Kedua

Keempat Capres dipasangkan dengan AHY. Hasilnya

  1. Anies Baswedan - AHY unggul (35,3 persen)
  2. Ridwan Kamil - AHY (31,2 persen)
  3. Prabowo Subianto - AHY (17,8 persen)
  4. Ganjar Pranowo - AHY (10,1 persen)
  5. Tidak Tahu/tidak jawab (5,6 persen).

"Dukungan terhadap AHY sebagai Cawapres terdistribusi lebih merata dibandingkan Puan, dengan Anies-AHY sebagai pasangan paling unggul," tutur Hendri.

Dia mengungkapkan, AHY lebih cocok diusung sebagai Cawapres dan bisa diterima sebagai pasangan untuk banyak tokoh.

Simulasi Ketiga

Keempat Capres dipasangkan dengan Sandiaga Uno. Hasilnya:

  1. Prabowo Subianto – Sandiaga Uno unggul (28,8 persen)
  2. Anies Baswedan – Sandiaga Uno (25,3 persen)
  3. Ridwan Kamil – Sandiaga Uno (18,5 persen)
  4. Ganjar Pranowo – Sandiaga Uno(12,8 persen)
  5. Tidak tahu/tidak menjawab (14,6 persen).

"Meskipun diunggulkan, elektabilitas pasangan klasik Prabowo-Sandi jauh di bawah Prabowo-Puan dan Anies-AHY dalam simulasi pertama dan kedua," kata Hendri.

Selain itu, tingginya angka tidak tahu/tidak menjawab menunjukkan publik masih menunggu adanya alternatif pasangan lain.

Simulasi Keempat

Keempat Capres dipasangkan dengan Erick Thohir. Hasilnya:

  1. Ganjar Pranowo – Erick Thohir unggul cukup tinggi (37,8 persen)
  2. Ridwan Kamil – Erick Thohir (30,3 persen)
  3. Prabowo Subianto – Erick Thohir (17,6 persen)
  4. Anies Baswedan – Erick Thohir (10,6 persen)
  5. Tidak tahu/tidak menjawab (3,7 persen).

"Cukup mengejutkan, di mana dukungan terhadap Ganjar-Erick lebih tinggi dibandingkan Anies-AHY," ujar Hendri.

Figur Ganjar Pranowo tampaknya lebih menjual dibandingkan Anies Baswedan maupun AHY, sementara Erick Thohir sebagai Cawapres juga cocok dipasangkan dengan banyak tokoh.

Simulasi Kelima

Keempat Capres dipasangkan dengan Airlangga Hartarto. Hasilnya:

  1. Ridwan Kamil – Airlangga Hartarto unggul (24,8 persen)
  2. Prabowo Subianto – Airlangga Hartarto (23,7 persen)
  3. Ganjar Pranowo – Airlangga Hartarto (16,2 persen)
  4. Anies Baswedan – Airlangga Hartarto (10,3 persen)
  5. Tidak tahu/tidak menjawab (25,0 persen).

"Dukungan terhadap Airlangga sebagai Cawapres paling rendah dibandingkan tokoh-tokoh yang lain, serta angka tidak tahu/tidak jawab pun sangat tinggi," kata Hendri.

Menurutnya, sebagai Ketua Umum Partai Golkar, figur Airlangga Hartarto masih berat untuk diusung bahkan sebagai Cawapres sekalipun.

Dari kelima simulasi tersebut, figur Puan Maharani, AHY, dan Erick Thohir memiliki peluang lebih kuat sebagai Cawapres dibandingkan Sandiaga Uno dan Airlangga Hartarto.

Sementara itu, AHY memantapkan diri sebagai Cawapres yang diperebutkan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.

Sejauh ini Prabowo Subianto – Puan Maharani masih menjadi pasangan paling ideal dibandingkan Anies Baswedan – AHY ataupun Ganjar Pranowo – Erick Thohir.

"Menarik jika dalam survei yang lain diadu antara ketiga pasangan tersebut, apakah Prabowo-Puan tetap unggul dan sejauhmana keunggulannya," tutur Hendri.

Survei IndEX Research ini dilakukan pada 21-30 Mei 2021 terhadap 1.200 orang yang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. D

Dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler