Gempa Bumi Magnitudo 4,8 Guncang Kabupaten Bima, BMKG: Aktivitas Sesar Naik Busur Belakang

1 Oktober 2021, 21:03 WIB
BMKG melaporkan gempa bumi magnitudo 4,8 di Kabupaten Bima NTB karena aktivitas sesar naik busur belakang /Twitter/@infoBMKG

 

 

WARTA SAMBAS - Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) diguncang gempa bumi magnitudo 4,8 di kedalaman 22 Kilometer, Jumat 1 Oktober 2021 pukul 18.15 WIB.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), episenter gempa bumi di Kabupaten Bima ini pada koordinat 8,19 derajat Lintang Selatan-118,09 derajat Bujur Timur.

Lokasi tepat pusat gempa bumi ini bukan di laut, melainkan di darat pada jarak 56 Kilometer arah Barat Laut Kabupaten Bima NTB.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, ini jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang (back-arc thrust).

Baca Juga: Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Perbatasan Filipina-Indonesia, BMKG: 8 Kali Susulan

Hal itu dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter pusat gempa bumi di Kabupaten Bima tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Bambang seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Jumat 1 Oktober 2021.

Bambang mengungkapkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di Bima ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Bima dan Sumbawa III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk lewat.

Kemudian di Lombok Timur II MMI, getarannya dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung.

Hasil monitoring BMKG, hingga pukul 18.50 WIB terjadi dua kali gempa susulan (aftershock), yakni magnitudo 2,3 pukul 18.34 WB dan magnitudo 2,0 pada pukul 14.45 WIB.

Bambang mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenakarannya terkait gempa bumi di Bima ini.

Selain itu, Bambang juga menyarankan masyarakat Bim untuk menghindar dari bangunan retak atau rusak akibat gempa bumi tersebut.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," pungkas Bambang.***

Editor: Mordiadi

Sumber: BMKG ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler