Network
WARTA SAMBAS - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, rentetan gempa di Salatiga dan Ambarawa, mengurangi potensi gempa besar di Provinsi Jawa Tengah.
Olehkarenanya, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang atas rentetan gempa di Salatiga dan Ambarawa atau daerah lainnya di Jawa Tengah sejak beberapa waktu terakhir.
Apalagi rentetan gempa di Salatiga dan Ambarawa atau wilayah lainnya di Provinsi Jawa Tengah ini merupakan hal yang wajar.
Disebut sebagai hal yang wajar, lantaran wilayah yang diguncang rentetan gempa kecil itu merupakan daerah yang dilalui sesar aktif.
"Contohnya di Ambarawa itu ada tiga sesar aktif di sana, yakni Merapi, Merbabu, dan Telomoyo," ungkap Setyoajie Prayoedhie, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Selasa 26 Oktober 2021.
Baca Juga: Gempa Bali 16 Oktober 2021 Dini Hari, 3 Orang Tewas dan 7 Luka Berat
Seperti diketahui, gempa di Temanggung dan sekitarnya memiliki magnitudo 2,6 pada Senin 25 Oktober 2021 pukul 21.29 WIB.
Pusat gempa di Temanggung ini di 14 Kilometer tenggara Temanggung dengan kedalaman 6 Kilometer.
Demikian pula dengan gempa di Banyumas, daerah yang dilewati sesar Ajibarang. Terjadi pada Senin 25 Oktober 2021 pukul 23.23 WIB.
Berdasarkan pantauan BMKG, gempa di Banyumas magnitudo 2,3 berpusat di 5 Kilometer barat laut Purwokerto dengan kedalaman 10 Kilometer.
Baca Juga: BMKG: Gempa Magnitudo 4,8 di Pacitan, Guncangannya Terasa sampai Yogyakarta
Sementara di Salatiga tercatat 36 gempa, termasuk gempa utama. Terakhir pada Senin 25 Oktober 2021 pukul 09.30 WIB.
"Sejak tadi pagi hingga siang ini tidak tercatat gempa susulan (di Salatiga dan Ambarawa-red)," kata Setyoadjie.
Sebenarnya, jelas dia, banyak gempa kecil akan semakin mengurangi potensi terjadinya gempa besar di Jawa Tengah.
Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 4,8 Guncang Kabupaten Bima, BMKG: Aktivitas Sesar Naik Busur Belakang
"Karena sudah ada rilis energi, walaupun itu tidak bisa dijadikan semacam patokan. Tetapi paling tidak secara teori seperti itu," jelas Setyoajie.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh atas hoaks yang mungkin muncul berkaitan dengan gempa-gempa kecil dalam beberapa waktu terakhir.
"Silakan hubungi kami atau BPBD setempat jika mendapatkan informasi yang belum jelas kebenarannya," kata Setyoadjie.***
