Network
WARTA SAMBAS - Guncangan gempa bumi di Peru Magnitudo 7,5 pada Minggu 28 November 2021 pukul 05.52 waktu setempat, terasa hingga ke Kolombia, Ekuador dan Brazil.
Pusat gempa bumi di Peru ini berada di 42 Kilometer barat Barranka Peru Amerika Selatan pada kedalaman 112,5 Kilometer.
Banyak bangunan rusak akibat gempa bumi di Peru, salah satunya menara di komplek Gereja yang dibangun pada abad ke-16.
Dilansir PortalJogja.com dalam artikel berjudul "Gempa Berkekuatan M7,5 Guncang Peru Utara, Hancurkan Menara Gereja dari Abad ke-16", menara tersebut ambruk beberapa saat setelah gempa bumi di Peru ini.
Menara Geraja berusia empat abad yang termasuk bangunan yang dilindungi itu ambruk dan menyisakan puing-puing batu.
Menara tersebut yang merupakan bagian dari kompleks bangunan abad ke-16 selama ini dikenal sebagai kuil Katolik tertua yang ada di Amazon.
Meski ambruk, atrium utama Gereja ratusan abad tersebut dilaporkan masih berdiri setelah gempa bumi.
Baca Juga: BMKG: Rentetan Gempa di Salatiga dan Ambarawa Mengurangi Potensi Gempa Besar di Jawa Tengah
Beberapa laporan lain menyebutkan, kerusakan juga terjadi di wilayah lain, termasuk menimpa salah satu Gereja di Ekuador.
Sementara Institut Pertahanan Sipil Nasional Kementerian Pertahanan di Peru sejauh ini belum melaporkan kerusakan atau korban akibat gempa.
Dikutip WARTA SAMBAS dari RingtimesBali.com dalam artikel berjudul "Gempa Bumi 7,5 Magnitudo Guncang Peru, Jumlah Korban Belum Bisa Dipastikan", negara yang berbatasan dengan Peru juga merasakan guncangan gempa bumi ini.
Di antara negara yang turut merasakan guncangan gempa bumi di Peru ini yakni Kolombia, Ekuador dan Brazil.
Sistem peringatan Tsunami Amerika Serikat (AS) menyatakan tidak ada peringatan akan terjadinya tsunami setelah kejadian gempa bumi itu terjadi.
Kemungkinan hingga saat ini masih belum ada laporan tentang berapa korban akibat gempa bumi ini serta total kerusakan apa saja yang mengenai ketiga negara yang terdampak.***
