Sejarah Hari Perempuan Internasional: dari Tuntutan Jam Kerja yang Lebih Pendek sampai Jabatan Publik

- 5 Maret 2022, 16:31 WIB
Berbagai wujud perjuangan dan pencapaian mewarnai sejarah Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret.
Berbagai wujud perjuangan dan pencapaian mewarnai sejarah Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret. /6335159/Pixabay

Baca Juga: 5 Pria Perkosa Perempuan Pengamen di sekitar Taman Fly Over Universitas Indonesia, Diancam Pakai Beling

Kemudian muncul kesepakatan di Kopenhage Denmark untuk memperingati Hari Perempuan Sedunia untuk kali pertama di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss pada 19 Maret 1911.

Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri rapat umum Hari Perempuan Sedunia tersebut.

Mereka mengkampanyekan hak perempuan untuk bekerja, memilih, dilatih, memegang jabatan publik hingga mengakhiri diskriminasi.

Tetapi kampanye tersebut menyebabkan 140 pekerja perempuan di New York tewas pada 25 Maret 1911.

Baca Juga: Nicke Widyawati Dinobatkan Jadi Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia, Peringkat 17 dari 100 Orang

Korban dari peristiwa yang disebut Tragedi Segitiga Api itu, kebanyakan merupakan imigran Italia dan Yahudi.

Tragedi Segitiga Api menjadi perhatian khusus pemerintah setempat. Kondisi kerja pun dikaji ulang. Demikian pula dengan UU Perburuhan di AS.

Setelah melalui perundingan panjang akhirnya disepakati Hari Perempuan Internasional diperingati setiap 8 Maret.

Pada 1914, perempuan di Eropa berkampanye menentang perang, memperjuangkan perdamaian, serta mengekspresikan solidaritas perempuan.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: Internationalwomenday.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah