WARTA SAMBAS - Berbagai wujud perjuangan dan pencapaian mewarnai sejarah Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret.
Tuntutan jam kerja yang lebih pendek dianggap sebagai awal sejarah Hari Perempuan Internasional.
Kini tuntutannya berupa kesetaraan gender dalam jabatan publik dan lainnya. Tetapi ini bukan menjadi akhir sejarah Hari Perempuan Internasional.
Penindasan dan diskriminasi memicu perempuan untuk lebih vocal dan akitf menuntut hak-haknya.
Itulah yang terjadi pada 1908, saat jalan-jalan di New York City dipadati 15.000 perempuan yang menggelar demonstrasi.
Dilansir internationalwomensday.com, saat itu perempuan peserta aksi demonstrasi di New York AS menuntut jam kerja yang lebih pendek, hak suara dan gaji yang lebih baik.
Momen itu pun dimanfaatkan Partai Sosialis Amerika Serikat untuk mendeklarasikan peringatan Hari Perempuan Nasional pertama pada 28 Februari 1909.
Sejak saat itu, perempuan AS terus merayakan Hari Perempuan Nasional pada pekan terakhir Februari.