Baca Juga: Rempah-Rempah Redakan Sakit Kepala: Kayu Manis dan Cabai Rawit
Dengan kondisi tersebut, kebutuhan masyarakat terhadap cabai tetap tinggi walaupun komoditas ini bukan termasuk kebutuhan pokok.
Affandie pun menyarankan instansi terkait di Provinsi Kalbar menyiapkan bantuan dalam bentuk bibit cabai kepada masyarakat.
"Kalau bisa bibit cabai itu dibagi-bagikan ke masyarakat perkotaan atau perdesaan, 10 bibit per Kepala Keluarga (KK)," saran Affandie.
Kemudian masyarakat yang mendapat bantuan bibit cabai tersebut diharuskan menanam di pekarangan rumah masing-masing.
Baca Juga: Di Papua, Harga Cabai Rawit Tembus Rp100.000/ kg
Kendati jumlah cabai yang dihasilkan tidak terlalu banyak, tentunya akan dapat memenuhi kebutuhan masing-masing rumah.
"Sehingga masyarakat tetap dapat mengonsumsi cabai, tanpa harus membeli dengan harga mahal," jelas Affandie.
Selain itu, diperlukan pula solusi untuk memenuhi kebutuhan cabai dalam jumlah besar, misalnya untuk tempat-tempat usaha masyarakat dan lainnya.
Terkait hal ini, Affandie menyarankan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar konsisten dengan program terkait pengadaan cabai seperti tahun-tahun lalu.