Network
WARTA SAMBAS – Kasus jual beli jabatan di Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur terus bergulir. Selain Bupati Novi Rahman Hidayat dan ajudan pribadinya M Izza Muhtadin, 5 Camat juga ditetapkan sebagai tersangka.
"Ada 18 orang saksi yang sudah kita lakukan pemeriksaan," kata Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Kadiv Humas Polri, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari PMJ News, Selasa 11 Mei 2021.
Argo menjelaskan, awalnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Bareskrim Mabes Polri menangkap 5 Camat di Kabupaten Nganjuk, yakni:
- Camat Pace, Dupriono
- Camat Tanjungnaom sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Camat Sukomoro, Edie Srijato
- Camat Berbek, Haryanto
- Camat Loceret, Bambang Subagio
- Mantan Camat Sukomoro, Tri Basuki Widodo
Baca Juga: KPK Limpahkan Kasus Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat ke Bareskrim Mabes Polri
Kemudian KPK dan Bareskrim Mabes Polri menangkap ajudan Bupati Nganjuk M Izza Muhtadin. “Kemudian, terakhir kita menangkap Bupati Nganjuk berinisial NRH )Novi Rahman Hidayat) yang diduga menerima hadiah terkait pengisian jabatan," jelas Argo.
Awalnya, lanjut Argo, mereka dibawa ke Mapolres Nganjuk dan dialihkan ke Jakarta tepatnya di Gedung KPK. “Baru kemudian para tersangka ini, mulai hari ini datang dan akan kita lakukan penahanan di Bareskrim Polri," jelasnya.
Argo menuturkan, saat ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan lebih mendalam terkait dengan dugaan suap yang dilakukan para tersangka. Mereka dijerat dijerat dengan Pasal 5 ayat (1) dengan ancaman pidana 5 tahun penjara dan denda Rp250 Juta.
