Adapun gejala terserang Virus Hendra, setelah inkubasi 9-16 hari pasien akan mengalami infeksi saluran pernafasan seperti demam, batu dan nyeri tenggorokan.
Pada beberapa kasus berkembang menjadi ensefalitis yang fatal.
Meskipun penyakit akibat Virus Hendra ini saat ini masih jarang ditemukan, namun angka kematian (Case Fatality Rate) pada manusia tinggi mencapai 57 persen.
Hingga kini, belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk Virus Hendra. Pengobatan yang dilakukan hanya bersifat simptomatis dan supportif.
Baca Juga: Virus Corona Varian Omicron Masuk Indonesia, Menkes: 1 Positif dan 5 Suspek
Berikut pencegahan penularan Virus Hendra:
1. Perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan, mengonsumsi gizi seimbang, istirahat cuku serta etika batuk atau bersin.
2. Menghindari perburuan hewan liar
3. Menghindari kontak dengan hewan ternak (seperti kuda) yang kemungkinan terinfeksi.