Gempa Malang Magnitudo 5,1, BMKG: Guncangannya Terasa di Tumpakrejo, Kota Jember, Jembrana dan Tabanan

29 Januari 2022, 03:08 WIB
Guncangan gempa Malang magnitudo 5,1 di Samudera Hindia selatan Jawa pada Jumat 28 Januari 2022 pukul 18.20 WIB terasa di Tumpakrejo, Kota Jember, Jembrana dan Tabanan. /BMKG

WARTA SAMBAS - Guncangan gempa Malang magnitudo 5,1 di Samudera Hindia selatan Jawa pada Jumat 28 Januari 2022 pukul 18.20 WIB terasa di Tumpakrejo, Kota Jember, Jembrana dan Tabanan.

Namun guncangan akibat gempa Malang ini memiliki skala I-II MMI yang berarti hanya dirasakan beberapa orang, kemudian benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiiska (BMKG), bila melihat hasil permodelannya, gempa Malang ini tidak berpotensi tsunami.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, bila memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Malang ini jenis gempa bumi dangkal.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 6,1 di Talaud, Dinding Gereja Pangeran Kabaruan Retak

"Akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut pada lempeng benua Indo-Australia," kata Bambang Setiyo Prayitno, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Sabtu 29 Januari 2022.

Episenter gempa Malang ini di koordinat 12,14 derajat LS, 112,86 derajat BT atau di laut pada jarak 345 Kilometer arah selatan Kota Kepanjen, Jawa Timur pada kedalaman 10 Kilometer.

Dari hasil analisa mekanisme sumber menunjukkan, gempa Malang memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Bambang Setiyo mengatakan, gempa Malang ini dengan parameter bidang nodal 1 yaitu strike 160,06 derajat, dip 89,81 derajat dan rake 2,65 derajat.

Baca Juga: Gempa Megathrust Tsunami Intai Selat Sunda, BMKG: Inilah Ancaman Sesungguhnya

Kemudian bidang nodal 2 yaitu strike 70,05 derajat, dip 87,35 derajat, dan rake 179,81 derajat.

Hingga pukul 19.35 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Selain itu, masyarakat juga mesti memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal, apakah cukup tahan gempa ataupun tidak.

Kemudian ada atau tidak kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler