Keempat Capres dipasangkan dengan Sandiaga Uno. Hasilnya:
- Prabowo Subianto – Sandiaga Uno unggul (28,8 persen)
- Anies Baswedan – Sandiaga Uno (25,3 persen)
- Ridwan Kamil – Sandiaga Uno (18,5 persen)
- Ganjar Pranowo – Sandiaga Uno(12,8 persen)
- Tidak tahu/tidak menjawab (14,6 persen).
"Meskipun diunggulkan, elektabilitas pasangan klasik Prabowo-Sandi jauh di bawah Prabowo-Puan dan Anies-AHY dalam simulasi pertama dan kedua," kata Hendri.
Selain itu, tingginya angka tidak tahu/tidak menjawab menunjukkan publik masih menunggu adanya alternatif pasangan lain.
Simulasi Keempat
Keempat Capres dipasangkan dengan Erick Thohir. Hasilnya:
- Ganjar Pranowo – Erick Thohir unggul cukup tinggi (37,8 persen)
- Ridwan Kamil – Erick Thohir (30,3 persen)
- Prabowo Subianto – Erick Thohir (17,6 persen)
- Anies Baswedan – Erick Thohir (10,6 persen)
- Tidak tahu/tidak menjawab (3,7 persen).
"Cukup mengejutkan, di mana dukungan terhadap Ganjar-Erick lebih tinggi dibandingkan Anies-AHY," ujar Hendri.
Figur Ganjar Pranowo tampaknya lebih menjual dibandingkan Anies Baswedan maupun AHY, sementara Erick Thohir sebagai Cawapres juga cocok dipasangkan dengan banyak tokoh.
Simulasi Kelima
Keempat Capres dipasangkan dengan Airlangga Hartarto. Hasilnya:
- Ridwan Kamil – Airlangga Hartarto unggul (24,8 persen)
- Prabowo Subianto – Airlangga Hartarto (23,7 persen)
- Ganjar Pranowo – Airlangga Hartarto (16,2 persen)
- Anies Baswedan – Airlangga Hartarto (10,3 persen)
- Tidak tahu/tidak menjawab (25,0 persen).
"Dukungan terhadap Airlangga sebagai Cawapres paling rendah dibandingkan tokoh-tokoh yang lain, serta angka tidak tahu/tidak jawab pun sangat tinggi," kata Hendri.