eHAC Bocor, Segini Potensi Kerugiannya Menurut Lembaga Keamanan CISSReC

- 1 September 2021, 14:02 WIB
Aplikasi eHAC bocor berpotensi menimbulkan kerugian yang tidak sesikit, karena datanya begitu vital.
Aplikasi eHAC bocor berpotensi menimbulkan kerugian yang tidak sesikit, karena datanya begitu vital. /Kemenkes/Denpasar Update

WARTA SAMBAS - Kendati sudah lama tidak dipakai, kerugian akibat Electronic Health Alert Card atau eHAC bocor bukanlah jumlah yang sedikit.

Menurut Lembaga Keamanan Communication & Information System Security Research Center (CISSReC), potensi kerugian dari eHAC bocor mencapai Rp2,8 Triliun.

Besarnya potensi kerugian akibat eHAC bocor itu karena nilai jual data-datanya dapat dipastikan sangat besar.

"Data-data yang terkuak (di eHAC) itu punya nilai jual yang besar karena begitu vital,” kata Pratama Persadha, Ketua Lembaga Riset Siber CISSReC, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari PMJ News, Rabu 1 September 2021.

Baca Juga: eHAC Bocor, Kemenkes: yang Lama Sudah Dinonaktifkan

Seperti diketahui, data yang bocor dari aplikasi perlindungan pelaku perjalanan udara dari risiko penularan Covid-19 itu terdiri atas data 1,3 juta pengguna atau user.

Data dari aplikasi milik Kemenkes RI yang bocor itu, ungkap Pratama, di antaranya Nama, Nama Rumah Sakit (RS), Alamat, Hasil Test PCR dan akun eHAC.

Bukan hanya itu, lanjut Pratama, data tentang detail RS serta dokter yamg merawat dan memeriksa user eHAC juga terkuak.

Selain itu, tambah dia, juga ada data hotel yang pernah digunakan pengguna menginap, nomor KTP, paspor, email dan lainnya.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah