Varian Delta Paling Cepat Menular, Hanya 1 Vaksin Covid-19 yang Terbukti Paling Efektif Melawannya...

7 Agustus 2021, 14:04 WIB
Virus Corona Varian Delta paling cepat menular di bandingkan yang lainnya, hanya 1 Vaksin Covid-19 yang paling efektif melawannya. /geralt/Pixabay

 

WARTA SAMBAS - Virus Corona Varian Delta berkontribusi besar terhadap lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19, karena jauh lebih cepat menular dibandingkan hasil mutasi lainnya.

Dari 11 Vaksin Covid-19 yang mendapat Izin Penggunaan Darurat (EUA) di seluruh dunia, hanya satu Vaksin yang paling efektif melawan Virus Corona Varian Delta ini.

Satu-satunya Vaksin Covid-19 yang paling efektif melawan Varian Delta tersebut diketahui dari hasil penelitian yang dilakukan Dewan Penelitian Medis India (ICMR).

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 Disetop Sementara, Kemenkes: Bentuk Kehati-hatian Pemerintah

 

Kesimpulan tersebut diambil dari hasil penelitian berjudul "Netralisasi Varian Delta dengan serum Vaksin Covishield dan individu yang Divaksinasi Covid-19 yang pulih".

Dilansir dari Times of India, ICMR menyimpulkan, satu-satunya Vaksin yang terbukti paling efektif melawan Varian Delta hanya Vaksin AstraZeneca.

Semula Vaksin AstraZeneca ini memang menjanjikan tingkat kemanjuran yang luar biasa dalam melawan Covid-19.

Namun keyakinan tersebut itu memudar siiring dengan bermunculannya laporang mengenai efek samping dari Vaksin AstraZeneca tersebut.

Evaluasi kritis pun dilakukan. Hasilny, Vaksin AstraZeneca memang terbukti memberikan lebih banyak antibodi pelindung, terutam untuk melawan Varian Delta. 

Hasil penelitian ICMR menunjukan bahwa vektor virus yang dibangun pada Vaksin AstraZeneca tersebut lebih banyak antibodi penetralisir.

Vaksin AstraZeneca ini disetujui penggunaannya di India karena memiliki tingkat kemanjuran hingga 70 persen pada dosis pertama.

Kemudian meningkat menjadi 91 persen usai dosis kedua diberikan dengan jarak 8 sampai 12 minggu.

Studi lebih lanjut juga telah menegaskan AstraZeneca lebih efektif pada orang-orang yang reinfeksi atau pernah tertular sebelumnya.

Usai diamati bahwa orang yang telah pulih dari Covid-19 dan telah mendapat dosis penuh vaksin ini, mempunyai lebih banyak antibodi dan respon penetralisir dibanding individu yang belum pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.

Namun demikian, studi investigasi lebih lanjut tetap dibutuhkan untuk mengonfirmasi hal yang sama.

Para ahli menyebutkan, mereka yang telah sembuh dari Covid-19 memiliki konsentrasi sel memori-B dan T yang lebih tinggi.

Sehingga dapat mengikat infeksi dan meningkatkan respons antibodi yang lebih tahan lama dan efektif dengan vaksin tersebut.***

Editor: Mordiadi

Sumber: Times of India

Tags

Terkini

Terpopuler