Penyakit Lumpy Skin Disease Masuk Indonesia, Menular Melalui Gigitan Lalat dan Nyamuk

- 7 Maret 2022, 19:01 WIB
Gawat, penyakit Lumpy Skin Disease yang menyerang hewan sapi dan kerbau sudah masuk ke Indonesia.
Gawat, penyakit Lumpy Skin Disease yang menyerang hewan sapi dan kerbau sudah masuk ke Indonesia. /tangkapan layar/Balai Besar Veteriner Wates

2. Penularan Tidak Langsung

Lumpy Skin Disease dapat menular melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi LSDV seperti pakaian, kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik.

3. Penularan Mekanis

Penularan ini melalui vektor yaitu nyamuk (genus aedes dan culex), lalat (Stomoxys sp, Haematopota spp, Hematobia irritans).

Kemudian migas penggigit dan caplak (Riphicephalus appendiculatus dan Ambyomma heberaeum).

Baca Juga: Panaskan Ulang Makanan Bersantan Picu Penyakit Jantung, Waspada!!!

Masa inkubasi Lumpy Skin Disease berkisar antara 1-4 minggu. Walaupun mortalitasnya di bawah 10 persen, namun morbiditasnya sekitar 45 persen.

Adapun gejala klinis Lumpy Skin Disease ini dipengaruhi oleh umur, ras dan status imun ternak.

Tanda klinis utama Lumpy Skin Disease adalah lesi kulit berupa nodul berukuran 1-7 Sentimeter, biasanya pada leher, kepala, kaki, ekor dan ambing.

Pada kasus berat, nodul-nodul ini dapat ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh. Jika dibiarkan akan menjadi lesi nekrotik dan ulseratif.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: ABC News Balai Besar Veteriner Wates


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah