Serangan Panah di Norwegia oleh Warga Denmark, 5 Orang Tewas dan 2 Luka-luka

14 Oktober 2021, 19:41 WIB
Peristiwa serangan panah di Norwegia menewarkan 5 Orang dan melukai 2 orang termasuk polisi. /Terje Pedersen/NTB/via Reuters

WARTA SAMBAS - Peristiwa serangan panah di Norwegia yang dilakukan seorang warga Denmark berusia 37 tahun menewas 5 orang dan melukai 2 orang termasuk Polisi.

Korban tewas dalam serangan panah di Norwegia tersebut terdiri atas 4 perempuan dan 1 pria dengan usia berkisar 50 sampai 70 tahun.

Pelaku serangan panah di Norwegia ini diketahui tinggal di Kota Kongsberg, sekitar 68 Kilometer Barat Daya Ibu Kota Norwegia, Oslo.

Menurut Kepala Polisi Daerah Ole Bredrup Saeverud, banyak pihak khawatir serangan panah di Norwegia ini merupakan aksi terorisme, tetap terlalu dini menyimpulkan demikian.

"Ada kekhawatiran atas radikalisasi ...Laporan-laporan itu ditindaklanjuti," kata Saeverud, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari Reuters, Kamis 14 Oktober 2021.

Baca Juga: AS Serang Afghanistan Timur Pakai Pesawat Tanpa Awak, Menarget Kelompok Teroris yang Terafiliasi dengan ISIS

Seperti diketahui, serangan panah di Norwegia pada Rabu malam ini merupakan yang terburuk sejak 2011.

Saat itu, ekstremis sayap kanan Anders Behring Breivik melakukan serangan yang menewarkan 77 orang, kebanyakan remaja di kamp pemuda.

Polisi kali pertama menerima laporan tentang seorang pria yang membawa busur dan anak panah pada 1612 GMT.

Kemudian polisi mengamati pria dengan panah dan busur itu, tetapi baru beberapa menit ia berhasil kabur.

Baca Juga: Pendaki Gunung Everest Asal Norwegia Dinyatakan Positif covid-19

Pria itu melesakkan anak panah dan melukai seorang polisi. Ia baru berhasil ditangkap setelah sekitar 35 menit diburu.

"Kemungkinan semua pembunuhan terjadi setelah polisi pertama kali melihatnya," kata Saeverud.

Menurut Pengacara Polisi Ann Iren Svane Mathiassen, pelaku yang sudah ditahan sementara dipastikan bertindak sendiri.

"Dia mengakui fakta kasus ini Kita harus melihat apakah dia juga mengaku bersalah," kata Ann Iren.

Sementara pengacara pelaku serangan panah tersebut, Fredrik Neumann mengatakan pihaknya siap bekerjasama dan memberikan pernyataan terperinci mengenai peristiwa ini.

Baca Juga: Warga Norwegia Antusias Belajar Bahasa Indonesia

Sementara itu, seorang pegawai Taman Kanak-kanak (TK), Silje Limstrand saat kejadian sedang melakukan perjalanan ke Supermarket Coop pada waktu kejadian.

Tiba-tiba polisi menyuruhnya pergi, lantaran lokasi tersebut di duga sebagai tempat kejadian penyerangan.

"Takut memikirkannya bahwa saya berada di sana pada waktu yang sama dengan pelaku," kata Silje.

Tetapi Silje mengaku tidak melihat pelaku serangan panah di Norwegia tersebut. Namun ia merasa takut hal itu terjadi di kota kecil seperti Kongsberg yang dirasa sangat aman.

Baca Juga: 23 Lansia di Norwegia Tewas Usai Disuntik Vaksin Covid-19 Pfzier

Terpisah, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengaku terkejut sekaligus sedih atas serangan panah di Norwegia tersebut.

"Pikiran saya bersama orang-orang terkasih para korban dan semua orang Norwegia pada saat yang sangat sulit ini," kata Antonio.

Pascaserangan itu, Diirektorat Polisi pun memerintahkan petugas di seluruh negeri untuk membawa senjata api.

Padahal selama ini Polisi Norwegia tidak membawa senjata api, walaupun membawanya bila diperlukan.***

Editor: Mordiadi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler