2. Januari 2021: 1 kali kedatangan (16,5 juta dosis Vaksin Sinovac berbentuk bahan baku).
3. Februari 2021: 1 kali kedatangan ( 11 juta dosis Vaksin Sinovac berbentuk bahan baku).
4. Maret 2021: 3 kali kedatangan (26 juta dosis bahan baku Sinovac dan 1,1 juta dosis AstraZeneca dalam bentuk produk jadi).
5. April 2021: 4 kali kedatangan (12 juta dosis bahan baku Sinovac, 3,8 juta dosis AstraZeneca dalam bentuk jadi serta 482 ribu Sinovac dalam bentuk jadi).
6. Mei 2021: 5 kali kedatangan (16 juta dosis bahan baku Sinovac, 1,3 juta dosis AstraZeneca produk jadi dan 517 ribu dosis Sinopharm dalam bentuk jadi).
7. Juni 2021: 4kali kedatangan (24 juta dosis bahan baku Sinovac, 1 juta dosis produk jadi Sinopharm dan 1,8 juta dosis AstraZeneca dalam bentuk jadi).
8. Juli 2021: 14 kali kedatangan (56,1 juta dosis lebih dalam bentuk vaksin jadi dan bahan baku).
9. Agustus 2021: 14 kali kedatangan (43 juta lebih dosis dalam bentuk jadi dan bahan baku).
10. Pekan pertama September 2021: 5 kali kedatangan (1,2 juta dosis Vaksin AstraZeneca produk jadi, 5 juta dosis Vaksin Sinovac dalam bentuk jadi dan 1,1 juta dosis Vaksin Pfizer dalam bentuk jadi).
Bambang memperkirakan, pada September 2021 Indonesia akan mendapatkan stok 16,5 juta dosis Vaksin Covid-19 Bio Farma.