Baca Juga: Pengungkapan Kasus Ganja Dalam Pot Seberat 40 Kilogram untuk Dikonsumsi Sendiri
"Yang jelas, merokok ganja ya merusak paru dan sistem kardiovaskular, sama kayak tembakau. Efek ganja lain bisa Anda cari sendiri," cuit Prof Zubairi.
Ia juga mengungkapkan banyak sekali laporan produk vaping yang THC berkaitan dengan cedera paru-paru bahkan kematian.
Sementara studi penggunaan THC dan CBD pada cerebral palsy, kata Prof Zubairi, memang ada. Namun tingkat manfaatnya masih rendah.
"Sebab itu, saya usulkan, ada bahasan khusus untuk menolong buah hati dari Ibu Santi Warastuti oleh para ahli terkait," kata Prof Zubairi.
Baca Juga: Penanaman Ganja dengan Sistem Hidroponik Totalnya Mencapai 40 Kilogram
Lalu bagaimana ganja medis di mata seorang dokter?. Prof Zubairi mengaku harus benar-benar menimbang terkait keamanannya.
"Saya harus benar-benar menimbang, apakah ganja lebih aman daripada obat lain yang akan saya resepkan," tutur Prof Zubairi.
Selain itu, menimbang bagaimana kemungkinan interaksi obat, apakah justru memperburuk kecemasan atau berpotensi gangguan psikotik.
"Yang terang, setiap obat itu memiliki potensi efek samping, beberapa serius, termasuk ganja medis—yang harus diminimalkan," kata Prof Zubairi.