Video Anies Baswedan 'Jangan Nyanyi di Sini Mas ya. Berisik', Patut Diduga 'Pembalasan' untuk Giring Ganesha

- 15 Januari 2022, 18:03 WIB
Jagat maya dihebohkan dengan beredarnya video Anies Baswedan menegur pemuda yang menyanyikan lagu Nidji berjudul 'Biarlah'.
Jagat maya dihebohkan dengan beredarnya video Anies Baswedan menegur pemuda yang menyanyikan lagu Nidji berjudul 'Biarlah'. /Tangkapan Layar Twitter @Mdy_Asmara1701 /

WARTA SAMBAS - Jagat maya dihebohkan dengan beredarnya video Anies Baswedan menegur pemuda yang menyanyikan lagu Nidji berjudul 'Biarlah'.

Adegan dalam video Anies Baswedan tersebut sangat patut diduga sebagai wujud 'pembalasan' Gubernur DKI Jakarta ini kepada Giring Ganesha.

Tanggapan beragam pun bermunculan terkait video Anies Baswedan tersebut, bahkan dari seorang Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun.

Seperti diketahui, video Anies Baswedan yang patut diduga menyindir Giring Ganesha tersebut diunggah banyak kanal YouTube.

Baca Juga: Profil Giring Ganesha Viral di Medsos, Netizen: Pantesan Dendam Banget sama Anies Baswedan

Salah satunya kanal YouTube Total Politik pada Selasa 11 Januari 2022. Kemudian kanal YouTube Hersubeno Arief pada Sabtu 15 Januari 2022 dan lainnya.

Dilansir Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dalam artikel berjudul "Lama Bungkam, Anies Baswedan Seolah Sindir Giring Lewat Sebuah Parodi: Jangan Nyanyi di Sini...", belakangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerap jadi pusat perhatian Netizen.

Lantaran Anies Baswedan dianggap sering mendapat bullying dari Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha.

Kendati kerap mendapat bullying, Anies Baswedan selalu bungkam, tidak terlihat gelagatnya ingin meladeni Giring Ganesha.

Tiba-tiba muncul video Anies Baswedan yang langsung membuat Netizen ngeh, kalau adegan dalam video tersebut ditujukan untuk Giring Ganesha.

Baca Juga: Anies Baswedan ke Papua, saat Tanggapan atas 'Tidak Ada Pilkada di 2022' Makin Liar

Cuplikan video itu memperlihat dua pemuda berkemeja putih, salah seorang di antaranya memainkan gitar akustik, yang lainnya bernyanyi pakai mikrofon.

Pemuda tersebut membawakan lagu grup band Nidji yang di awal kemunculannya sangat populer, berjudul 'Biarlah'.

Pemuda yang memainkan gitar nampak begitu cekatan mengiringi rekannya bernyanyi dengan gaya khas Vocalis Nidji.

Vocalis Nidji yang dimaksud tentunya Giring Ganesha yang kini sudah bertransformasi menjadi seorang politisi muda dari PSI.

Baca Juga: Anies Baswedan Penuhi Panggilan KPK, terkait Kasus Korupsi Pengadaan Tanah di Munjul

Pemuda yang menirukan gaya Giring Nidji bernyanyi itu tentu mengeluarkan nada suara yang begitu tinggi, apalagi pada reff lagu 'Biarlah'.

"Biarlah...kurela melepasmu, meninggalkan aku. Berikan...lah aku kekuatan untuk lupakanmu.." demikian reff 'Biarlah' yang dinyanyikan pemuda dalam video tersebut.

Di tengah keasyikan kedua pemuda tersebut, tiba-tiba Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan datang menghampiri.

"Mas, mas, ini kita mau kerja Mas. Jangan nyanyi di sini Mas ya, berisik, ya..," tegur Anies Baswedan kepada kedua pemuda tersebut.

Mendapat teguran dari Anies Baswedan seperti itu, kedua pemuda langsung berdiri dari kursi seraya membawa gitarnya.

Baca Juga: PTM 610 Sekolah di Jakarta Mulai Senin 30 Agustus 2021, Anies Baswedan: Anak-anak Tak Wajib Divaksin

Video parodi yang diperankan langsung Anies Baswedan itu berakhir dan mendapat tanggapan beragam dari Netizen.

Rata-rata Netizen menilai, video Anies Baswedan ini menyindir Giring Ganesha, bekas penyanyi yang menjadi politisi tetapi mengganggu kerja oranglain dengan nyanyiannya.

Teguran Anies Baswedan kepada kedua pemuda dalam video itu seolah-olah meminta Giring Ganesha jangan berisik dalam berpolitik, karena dia mau bekerja.

Parodi dalam video Anies Baswedan itu juga ditanggapi Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun melalui kanal YouTube pribadinya.

Dilansir SeputarTangsel.com dalam artikel berjudul "Refly Harun Tanggapi Video Anies Usir Dua Orang Nyanyi Lagu Giring: Bisa Tertawa dengan Satire Politik", Refly Harun mengatakan, dalam dunia politik jika mampu melakukan satire, akan memberikan kenikmatan tersendiri.

"Kita bisa tertawa dengan satire politik. Seperti Stand Up Comedy, itu kan sering sekali mensatirekan fenomena politik," kata Refly Harun.

Namun, menurut Refly Harun, untuk menangkap pesan satire itu memerlukan kepandaian dalam mencernanya.

"Tetapi kalau orang tidak terlalu pandai dalam menangkap satire-satire seperti itu, ya dia bisa marah," ucap Refly Harun.

Baca Juga: KPK Panggil Gubernur Anies Baswedan dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi

"Satire yang cerdas itu justru itulah berkahnya kalau kita terjun di dunia intelektual dan berbau-bau politik ngeri-ngeri sedap seperti ini," kata Refly Harun.

Bagi yang tidak sanggup membuat suatu yang satire, kata Refly Harun, seseorang akan melontarkan omongannya secara langsung.

"Kalau orang tidak pandai satire, ya biasanya omongannya direct, langsung," pungkas Refly Harun.***

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya Seputar Tangsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah