Aturan Perjalanan Mudik Lebaran 2022 Sedang Digodok, untuk Tangani 85 Juta Orang yang akan Pulang Kampung

- 15 April 2022, 23:49 WIB
Kendati sudah menjelang pertengahan bulan puasa Ramadan, Pemerintah masih belum mengumumkan aturan perjalanan mudik Lebaran 2022./Foto ilustrasi
Kendati sudah menjelang pertengahan bulan puasa Ramadan, Pemerintah masih belum mengumumkan aturan perjalanan mudik Lebaran 2022./Foto ilustrasi / PublicDomainPictures /Pixabay

WARTA SAMBAS - Kendati sudah menjelang pertengahan bulan puasa Ramadan, Pemerintah masih belum mengumumkan aturan perjalanan mudik Lebaran 2022.

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, para menterinya sedang bekerja keras mengodok aturan perjalanan mudik Lebaran 2022.

Penyusunan aturan perjalanan mudik ini menjadi sangat urgen, mengingatkan warga yang akan pulang kampung tahun ini diprediksi mencapai 85 juta orang.

Melalui aturan perjalanan mudik ini, diharapkan kasus Covid-19 tidak meledak setelah Lebaran Idulfitri.

"Pemerintah akan melakukan pengaturan-pengaturan perjalanan mudik secara ketat dan terperinci," kata Jokowi seperti dikutip WARTA SAMBAS dari SumedangKlik.com dalam artikel berjudul "Pekan Depan, Aturan Perjalanan Mudik Diumumkan Pemerintah Antisipasi Lonjakan Covid-19", Jumat 15 April 2022.

Saat ini, kata Jokowi, para menteri dan seluruh jajaran pemerintah sedang bekerja keras untuk menyiapkan aturan-aturan perjalanan mudik tersebut.

“Pekan depan akan kami sampaikan kepada seluruh masyarakat," janji Jokowi.

Menurut Jokowi, arus mudik Lebaran tahun ini diperkirakan akan sangat besar. Olehkarenanya masyarakat harus mewaspadai penularan Virus Corona.

"Kita harus tetap waspada. Jangan sampai perjalanan mudik justru memicu munculnya gelombang baru penularan Covid-19," tegas Jokowi.

Dilansir DeskJabar.com dalam artikel berjudul "Aturan Mudik 2022, Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah akan Terapkan Aturan Perjalanan secara Ketat", Jokowi kembali mengingatkan bahwa arus mudik tahun ini sangat besar.

“Sekali lagi, jangan sampai ada lonjakan kasus Covid-19 yang tak terkendali setelah kita merayakan Hari Raya Idulfitri,” kata Jokowi.

Sebelumnya, pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik Lebaran tahun ini.

Bagi masyarakat yang sudah menerima vaksin booster dapat melakukan mudik Lebaran, tanpa harus Test Antigen dan PCR.

Dalam minggu ini, Korlantas Polri akan mengumumkan skenario manajemen rekayasa lalu lintas arus mudik dan balik Lebaran 2022.

Baca Juga: 3.464 Orang Masuk Singkawang saat Larangan Mudik Lebaran 2021 Diperiksa Satgas Covid-19, Ini Hasilnya...

Kakorlantas Polri, Irjen Firman Santyabudi mengatakan, jika diprediksi akan ada 85 juta orang yang melakukan perjalanan mudik.

Dari jumlah itu, kata dia, sekitar 47 persennya menggunakan jalur darat untuk pulang kampung.

"Untuk itu perlu diatur pergerakannya. Kami harapkan kesadaran dari para pengemudi dan pengguna jalan yang nantinya akan terkena dampak pengaturan rekayasa lalu lintas,” kata Firman dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: 134 ASN Dilaporkan Mudik Lebaran 2021, Tjahjo Kumolo: PPK dapat Memberikan Sanksi

Berdasarkan hasil survei Balitbanghub, teridentifikasi sejumlah daerah yang paling krusial di masa mudik tahun ini, yakni:

1. Jawa Timur 14,6 juta orang

2. Jabodetabek 14,3 juta

3. Jawa Tengah 12,1 juta

4. Jawa Tengah 23,5 juta

5. Jawa Timur 16,8 juta

6. Jawa Barat 14,7 juta.

Baca Juga: Larangan Mudik Bakal Bikin Video Call Meroket, Ini yang akan Dilakukan Operator Seluler

Untuk arus puncak diprediksi terjadi pada 29-30 April 2022, sementara arus balik terjadi pada 8 Mei 2022.

Untuk mengoptimalkan pergerakan arus lalu lintas saat Idulfitri, juga akan dilakukan pengaturan operasional angkutan barang.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, akan dilakukan beberapa antisipasi persiapan arus mudik Lebaran 2022 yang diprediksi akan membludak.

Pasalnya, kata Ridwan Kamil, warga sudah dua kali Lebaran tidak pulang kampung.

Baca Juga: Tips Menkeu Sri Mulyani Atasi Rindu Lebaran di Kampung Halaman karena Tak Mudik

Selain itu, level PPKM sudah diturunkan dan aktivitas ekonomi sudah mulai bergerak menuju normal.

"Kita akan ada solusi-solusi melancarkan arus mudik di tahun ini," ujar Ridwan Kamil.

Jawa Barat, kata Ridwan Kamil, selain banyak warganya yang mudik juga menjadi daerah jalur perlintasan dan tujuan para pemudik.

Beberapa kota akan menjadi jalur langganan para pemudik, baik menggunakan jalur bebas hambatan maupun jalur arteri.***

 

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA Desk Jabar Sumedang Klik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah