Gelombang Ketiga Lonjakan Kasus Covid-19 Diprediksi Natal dan Tahun Baru, Luhut: Kita Masih Berjaga-jaga

- 18 Oktober 2021, 20:15 WIB
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah masih berjaga-jaga terkait kemungkinan Gelombang Ketiga lonjakan kasus Covid-19 pada Natal dan Tahun Baru.
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah masih berjaga-jaga terkait kemungkinan Gelombang Ketiga lonjakan kasus Covid-19 pada Natal dan Tahun Baru. /Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden/

WARTA SAMBAS - Kendati saat ini terus menurun, Pemerintah masih mengantisipasi kemungkinan Gelombang Ketiga lonjakan kasus Covid-19 pada Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 mendatang.

Prediksi Gelombang Ketiga lonjakan kasus Covid-19 tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Gelombang Ketiga lonjakan kasus Covid-19 semakin diwaspadai pemerintah, lantaran saat ini masyarakat sudah agak mengabaikan Protokol Kesehatan (Prokes).

"Kita masih berjaga-jaga terhadap kemungkinan Gelombang Ketiga," kata Luhut Binsar Pandjaitan, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin 18 Oktober 2021.

Baca Juga: PPKM Jawa Bali Diperpanjang sampai Tanggal 1 November 2021, Luhut: Anak-anak Boleh Masuk Bioskop

Supaya Gelombang Ketiga lonjakan kasus Covid-19 tidak terjadi, Luhut berharap seluruh masyarakat untuk patuh menerapkan Prokes dalam berbagai kegiatan.

Misalnya Prokes dalam acara pernikahan, di tempat-tempat wisata dan kegiatan lainnya yang melibatkan banyak orang.

Ia berharap penurunan jumlah kasus Covid-19 selama ini tidak membuat masyarakat lengah untuk menerapkan Prokes.

Luhut mengatakan, saat situasi pandemi Covid-19 secara nasional terus terkendali, mencapai pada tingkat terendah. Sehingga PPKM kembali dilakukan penyesuaian.

Kasus positif Covid-19 di Jawa Bali telah turun hingga mencapai 99 persen dibandingkan puncak lonjakan kasus pada 15 Juli lalu.

Baca Juga: PPKM Luar Jawa Bali Diperpanjang sampai Tanggal 8 November 2021, Airlangga: Hanya Kalimantan Utara Level 3

Saat ini, ungkap Luhut, hanya tersisa kurang dari 20.000 kasus aktif secara nasional dan 7.000-an untuk Jawa Bali.

Jumlah kasus tersebut tentunya sangat jauh menurun dibandingkan sebelumnya yang mencapai 570.000 kasus aktif, akibat Varian Delta.

Saat ini, ungkap Koordinator PPKM Jawa Bali ini, tercatat nol angka kematian akibat Covid-19 di Jawa Bali. Sementara untuk luar Jawa Bali tercatat 5 angka kematian per hari.

Rendahnya angka kematian akibat Covid-19 ini, menurut Luhut, lantaran cakupan Vaksinasi Covid-19 di Jawa Bali meningkat tajam.

"Namun, akselerasi tetap perlu dilakukan, karena saat ini cakupan Vaksinasi Lansia di Jawa Bali baru 43 persen. Kita harap 2 bulan ke depan mencapai 70 persen," pungkas Luhut.***

 

Editor: Mordiadi

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah